09 November 2009

Kurikulum, Definisinya dan banyak lagi...

Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran (Grayson 1997). Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran. Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Kurikulum juga dapat diartikan sebagai suatu gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.
Menurut John Dewey dalam bukunya ‘The Child and The Curriculum’, kurikulum dapat diartikan sebagai pengajian di sekolah dengan mengambil kira kandungan dari masa lampau hingga masa kini. Pembentukan kurikulum menekankan kepetingn dan keperluan masyarakat. Sedangkan dalam buku ‘Curriculum Development Theory and Practice’ yang ditulis oleh Hilda Taba, disebutkan bahwa Kurikulum sebagai a plan for learning, yakni sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh siswa. Sementara itu, pandangan lain mengatakan bahwa kurikulum sebagai dokumen tertulis yang memuat rencana untuk peserta didik selama di sekolah.

Menurut UU No. 20/2003
Menurut BAB I Pasal 1 Ayat 19, denfinisi kurikulum adalah : “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.


“Ideal Curriculum”, “Actual Curriculum”, dan “Hidden Curriculum”
- “Ideal Curriculum” atau kurikulum ideal, adalah kurikulum yang memuat sesuatu yang diinginkan seperti yang tertulis di dalam tujuan kurikulum itu. Kurikulum ini bisa juga diartikan sebagai bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan pada kurikulum aktual.
- “Actual Curriculum” atau kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kurikulum ini seharusnya tidak jauh beda dengan kurikulum ideal, sehingga tujuan yang diinginkanpun tidak meleset dari tujuan yang telah diinginkan pada kurikulum ideal.
- “Hidden Curriculum” atau kurikulum tersembunyi, adalah kejadian yang tak di duga yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal ke dalam kurikulum aktual. Kejadian yang tak terduga ini bisa berasal dari pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri. Misalkan pada pelajaran biologi, siswa diberi referensi buku biologi lain yang berbahasa Inggris. Dengan begitu siswa secara tidak langsung juga mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya selain kemampuan Biologi.

Kaitan Kurikulum dengan Pembelajaran
Kurikulum dalam bahasa yunani berarti track atau jalur pacu, dan bisa juga diibaratkan begitu. Sedangakan pendidikan dan pembelajaran diibaratkan sebagai sesuatu yang berjalan di atas jalur pacu itu. Jadi, tanpa kurikulum, pendidikan dan pembelajaran yang dilakukan akan mustahil mencapai tujuan, bahkan tidak ada tujuan, karena tujuan itu sendiri merupakan bagian dari kurikulum. Kurikulum juga menjadi kontrol bagi pendidikan dan pembelajaran yang berlangsung. Kurikulum juga dapat menjadi dasar dalam mencapai tujuan-tujuan dalam pendidikan. Kurikulum menjadi acuan yang dapat memberikan penilaian.



Fungsi kurikulum
Yaitu sebagai alat untuk mencapai seperangkat tujuan pendidikan yang diinginkan dan sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan sehari-hari.
Kurikulum juga mempunyai beberapa fungsi lain, yaitu :
- Fungsi penyesuaian
Dalam hal ini kurikulum berfungsi sebagai alat dalam pendidikan, karena setiap siswa hidup dalam lingkungan. Dimana setiap siswa harus mampu untuk menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan secara menyeluruh. Oleh karena lingkungannya sendiri senantiasa berubah dan bersifat dinamis, maka siswa harus memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara dinamis. Begitupun sebaliknya lingkungan pun harus disesuaikan dengan siswa tersebut.
- Fungsi integrasi
Kurikulum berfungsi mendidik pribadi yang terintegrasi. Karena siswa merupakan bagian integral dari masyarakat,maka pribadi yang terintegrasi akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau pengintegrasian masyarakat. Maksudnya yaitu siswa yang dididik dengan kurikulum yang terintegrasi dengan baik bersama masyarakat, maka siswa tersebut setelah lulus dapat langsung terjun ke dalam bagian masyarakat itu.
- Fungsi diferensiasi
Seorang siswa tentu mempunyai perbedaan dengan siswa yang lain, oleh karena itu tentu dalam pelaksanaannya, kurikulum harus pula melihat diferensiasi atau perbedaan antara siswa. Akan tetapi dengan adanya diferensiasi kita tidak mengabaikan solidaritas dalam sosial dan integrasi melainkan diferensiasi itu untuk menghindarkan stagnasi social diantara siswa.
- Fugsi persiapan
Kurikulum berfugsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan pendidikan lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih tinggi.
- Fungsi pemilihan
Fungsi ini berkaitan dengan fungsi diferensiasi, melalui perbedaan itu, siswa dapat dipilih untuk selanjutnya dapat ditentukan siapa yang lulus pendidikan dan siapa yang belum.
- Fungsi diagnostic
Kurikulum berfungsi menyeluruh dari segi pelayanan pendidikan untuk membantu dan mengarahkan para siswa agar mampu memahami dan menerimah dirinya sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya, mereka akan menyadari kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya. Disini kurikulum berfungsi untuk mendiagnosa dan membimbing siswa agar dapat berkembang secara optimal.

Kurikulum berfungsi bagi siapa pun yang termasuk dalam pendidikan itu maupun yang bersinggungan dengan pendidikan itu.
Bagi pemerintah, kurikulum dapat menjadi sebuah tujuan besar bagi tercapainya pendidikan dalam suatu negara sehingga dapat mengkontrol tingkat pendidikan yang lebih rendah seperti sekolah.
Bagi sekolah, kurikulum berfungsi sebagai arah untuk mencapai visi misi sekolah tersebut.
Bagi guru, kurikulum dapat menjadi landasan dalam mengajar di kelas. Sehingga apa yang akan di ajarkan oleh guru itu telah tersusun rapi.
Bagi siswa, kurikulum menjadi kontrol cara belajar. Dengan kurikulum yang bagus maka cara belajar yang menyangkut kegiatan siswa akan teratur dengan baik sehingga siswa dapat tumbuh dengan baik.
Bagi masyarakat, kurikulum menjadi informasi bagi masyarakat dan orang tua siswa mengenai apa yang dilakukan dalam suatu sekolah. Dengan begitu masyarakat dan orang tua siswa dapat membantu proses pendidikannya.

Peranan Konservatif, Kreatif, dan Evaluatif dalam pengembangan kurikulum
- Peranan konservatif
Kurikulum bertanggung jawab menstranmisikan dan menafsirkan warisan sosial kepada generasi muda. Dengan demikian sekolah sebagai suatu lembaga sosial dapat mempengaruhi dan membina tingkah laku para siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam masyarakat,sejalan dengan peranan pendidikan yaitu sebagai suatu proses.
- Peranan kreatif
Dalam peranan ini kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif,dalam arti mencipta dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan sekarang dan masa akan datang dalam masyarakat.
- Peranan kritis atau evaluatif
Dalam hal ini,kurikulum turut aktif berpartisipasi dalam kontrol sosial dan menekan pada unsur berpikir kritis. Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan masa datang dihilangkan dan diadakan modifikasi serta dilakukan perbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan komentarnya ... tapi yang lebih dari sebulan, harus saya moderasi dulu ya,, biar gak kelewat... :)