Masih cerita tentang KKN. Tentang Margaluyu. Tentang anak - anak margaluyu yang dibiarkan keliaran di pagi buta oleh orang tuanya, dan tentang bukit bukit di belakang rumah yang menjulang cukup tinggi.
Kalo di Belitong ada Laskar Pelangi, disini ada Laskar Power Puff Boy. Laskar yang hobinya ngider keliling kampung sambil ngelemparin petasan ke WC orang. Kalo gilanya mereka lagi kumat, petasannya di ledakin di depan posko kkn sambil teriak "SAHOOORRR" jam 5 pagi.
Beberapa hari sebelumnya mereka malah ngajakin maen 'lodong'. Semacam meriam yang dibuat dari bambu besar dengan satu lubang mirip lubang seruling di bambu bagian bawahnya. Nyalainnya pake karbit yang harganya seribulimaratusan. Di masukin ke lubang kecil di lodong itu dan diberi air, trus lubangnya di tutup beberapa menit pake kain agar karbitnya menguap bersama air. Setelah cukup lama, di lubangnya di sulut pake api. Dan,, tutuplah telinga kalian.
Lodong melawan belanda |
Merekalah anak - anak margaluyu yang kemaren jadi tour guide wisata kami ke bukit belakang posko kkn. Kira kira mereka masih SD, kelas 6an, ada juga yang udah SMP.
Margaluyu cukup banyak bukitnya. Yang membuat sinyal dari beberapa provider susah masuk. Bukitnya lumayan tinggi, kira kira adalah lebih dari lima puluh ribu sentimeter di atas permuakaan laut. Di bukit itu oleh warga di bikin macem macem kebun dengan terasering. Di bagian bukitnya mah kebanyakan kebun cabe, ada juga kebun tombat dan bawang.
pemandangan dari atas, cuma di tambah caption doang loh, hoho.. |
Sunrise dari atas bukit dengan matahari yang terlihat bulat sempurna berwarna orange menjadi pertunjukan selamat 2 menit yang sangat mengagumkan. Sungguh hal yang gak akan pernah di dapat di kota.
Pulang dari bukit kami 'dihadang' oleh bi Apoi. Tetangga posko yang sudah punya banyak cucu ini ternyata masih kuat berkebun. Dan kebunnya bukan main main luasnya. Dari kebun bi Apoi kami 'merampok' buah mangga yang di buntel dengan jaket angkatan kesayanganku, beberapa umbi umbian yang besar (sampeu'), dan sayur sayuran yang di buntel dengan tali. Tadinya kami juga di tawari buah tomat yang cukup banyak dari kebunnya. Tapi kami menolak karna memang di rumah masih banyak sekali tomat pemberian tetangga.
p.s. :
- mau jus tomat gratis, datang ke posko kami di samping kantor Balai Desa Margaluyu, Leles, Garut :P
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya ... tapi yang lebih dari sebulan, harus saya moderasi dulu ya,, biar gak kelewat... :)