Setiap pagi di margaluyu hampir selalu cerah. Sinar mataharinya masuk menembus kaca rumah dengan semangatnya. Lalu membangunkan kami yang masih duduk santai menikmati pagi. Jemuran – jemuran sudah menanti panasnya matahari. Beberapa burung gereja, sudah berkejar – kejaran. Sedang lapangan desa masih terlihat sepi. Namun sesekali terdengar suara motor dari jalan desa. Dan beberapa masuk ke pekarangan kantor dengan seragam kecoklatan sambil menggendong tas jinjing hitam.
Anak – anak berseragam merah putih sudah mulai berangkat ke sekolah. Menggendong tas dengan buku – buku pelajaran. Sedangkan para ayah berangkat ke ladang/kebun untuk bekerja.
Agenda hari ini adalah penyuluhan e-KTP bagi warga Desa Margaluyu. Kami anak KKN ikut nimbrung di acara itu untuk penyuluhan kami, KKN UPI Kearifan Budaya Lokal. Ketua kelompok kami, Loopew, sudah latihan semalaman untuk berpidato dengan bahasa Sunda. Sunda Lemes. Sunda yang bener bener sunda.
Tugasku cuma mengoperatori acara itu. Masangin proyektor, dan sedikit cek sound. Sempet ada kendala pas ada yang mau nyanyi di sela - sela acara. Entah DVD nya, atau DVD Playernya. Tapi akhirnya berlalu dengan 'ya sudahlah', gimana lagi. Kaset DVDNya emang bajakan, jadi weh eror.
Hiburan dari kami ada pembacaan puisi dan tarian. Nuri, teman kkn, membacakan puisi "Batu" dari Sutardji C.B.. Puisi yang dulu pernah dibacakan seseorang ketika SMA dulu. Mantan penyiar Radio Radiksma yang saat ini fotonya ada di hape saya. :) . Teman saya yang lain, Seli, menari jaipong dengan kostum khasnya. Dia memang dari jurusan Seni Tari. Tadi wajar kalo tariannya memang yahuut...
duet pak Abun dan Seli |
Penyuluhan beres jam 16.00 waktu Margaluyu dengan tidak mengalami banyak kendala. Hanya, biasa, lah. Ngaret.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentarnya ... tapi yang lebih dari sebulan, harus saya moderasi dulu ya,, biar gak kelewat... :)