28 Februari 2012

Menjadi Guru

Saya sebenarnya risih dengan kalimat "Ah da si eta mah emang geus bisa, da urang mah teu bisa." Meskipun ada banyak hal yang memang saya tidak bisa, tapi ketika melihat orang lain bisa melakukannya, selalu timbul rasa iri untuk juga bisa menguasai hal tersebut.

Setiap orang memang terlahir dengan bakat dan kemampannya masing - masing, dan kita tahu dimana bakat dan kemampuan kita. Tapi hal tersebut - menurut saya - tidak menjadi alasan bagi kita untuk belajar hal lain di luar bakat dan kemampuan kita. Siapa yang tahu kalau ternyata kita justru memiliki bakat dan kemampuan lain yang selama ini ternyata kita tidak mengetahuinya.

Terlebih menjadi seorang Guru TI (Teknologi Informasi). Masyarakat menganggap Guru TI / Komputer bisa menguasai banyak hal tentang TI atau komputer. Itu bukan persepsi yang salah, tapi Guru TI memang harus begitu. Guru berbeda dengan WebDeveloper,Desainer,atau Programmer yang sudah terspesialisasi pada bidang tertentu.

Jika ada hal - hal yang memang belum dimengerti oleh guru, maka sangat salah kalau harus menyerah. Guru yang baik adalah guru yang terus mau belajar, tanpa melupakan kewajibannya untuk terus berbagi ilmu.
:)

4 komentar:

  1. Ikut merasa, terwakili. Tuntutan segala bisa ya? *yawn

    BalasHapus
  2. asik yg udah ppl.. aku juga nih lg jd karyawan bobodoan.. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. asik juga nih yang udah jadi orang kantoran... ;D

      Hapus

silahkan komentarnya ... tapi yang lebih dari sebulan, harus saya moderasi dulu ya,, biar gak kelewat... :)